Parmalat SpA (Societa per Azione)
adalah produsen susu dan produk susu asal Italia. Setelah sempat memimpin pasar
global dengan produksi susu UHT (Ultra High Temperature), Parmalat kolaps di
tahun 2003 dengan utang 14 milyar Euro dan tercatat sebagai kebangkrutan Eropa
terbesar. Kini, Parmalat, adalah perusahaan global dengan wilayah operasional
Europe, Amerika Latin, Amerika Utara, Australia, China, dan Afrika Selatan.
Selain susu dan produk susu, Parmalat juga memproduksi jus buah yang dipasarkan dengan merek Lactis, Santal, Malù, dan Kyr. Parmalat beroperasi di seluruh dunia termasuk 140 pusat produksi yang memperkerjakan lebih dari 36,000 karyawan. Saham Parmalat diperdagangkan di Milan Stock Exchange.
Parmalat didirikan oleh Calisto Tanzi di tahun 1961, seorang mahasiswa drop out-membuka pusat pasteurisasi di Parma. Empat dekade berikut, parmalat berkembang menjadi perusahaan multinasional dan membuat diversifikasi produk ke susu, produk susu, minuman, bakeri, dan produk lain di tahun 80-an. Penawaran saham pertama (IPO) ke Milan Stock Exchange di tahun 1990 dan sejak tahun itu Parmalat terus berekspansi.
Ekspansi dilakukan secara agresif ke 30 negara. Parmalat juga memiliki dua klub sepak bola. S.E. Palmeiras dan Parma A.C. yang berlaga di Serie A, Parmatour yang telah bangkrut dan dijual, serta stasiun TV Odeon yang juga telah dijual.. Klub Serie-A Parma A.C, S.E. Palmeiras.
Tahun 1997, Parmalat masuk ke pasar finansial dunia dengan melakukan beberapa akuisisi dengan utang-termasuk diantaranya Western Hemisphere. Tahun 2001 banyak divisi mengalami kerugian.
Bulan Februari 2003, CFO Fausto Tonna menerbitkan obligasi senilai 500 juta Euro. Hal ini mengejutkan para pelaku pasar sekaligus CEO-nya Calisto Tanzi. Tanzi kemudian memecat Tonna dan menggantinya dengan Alberto Ferraris.
Dalam wawancaranya dengan majalah Time, Ferraris dikejutkan dengan banyak hal, bahwa meski dengan posisi CFO, ia tidak memiliki akses ke sejumlah data keuangan yang dipegang oleh Chief Accounting Officer Luciano Del Soldato. Ferraris curiga, utang Parmalat lebih besar dari tercantum di laporan keuangan.
Krisis Parmalat mengemuka ke publik saat sejumlah pertanyaan dilontarkan seputar transaksi reksadana Epicurum-sebuah perusahaan asal Cayman yang menyebabkan Parmalat terjerembab. Ferraris mengundurkan diri kurang dari seminggu kemudian dan digantikan oleh Del Soldato.
Pada bulan Desember, Del Soldato mengundurkan diri, setelah tak mampu mendapatkan dana dari Epicruum untuk membayar utang dan obligasi yang telah jatuh tempo. Enrico Bondi dipanggil untuk menyelamatkan Parmalat. Tanzi mengundurkan diri dari posisi chairman dan CEO. Bank kreditur Parmalat, Bank of America kemudian mengeluarkan dokumen yang menunjukkan bahwa akun bank Bonlat senilai 3.95 milyar Euro adalah palsu. Perdana Menteri Silvio Berlusconi memulai penyelidikan atas penipuan itu dan menunjuk Bondi untuk menyelamatkan Parmalat. Ratusan dari ribuan investor kehilangan uang mereka dan tak mungkin kembali. Parmalat resmi bangkrut. Beruntung pemerintah Italia masih menggunakan aksi legal ‘commisariamento’ untuk menyelamatkan merek Parmalat.
Diluar segala karut marut di atas, Parmalat mensponsori banyak event olah raga. Pedro Diniz mengendarai Forti di tahun 1995, Niki Lauda di tahun 1976 di German Grand Prix. Selain di Forti, logo Parmalat bertebaran di Arrows, Ligier, San Sauber dari tahun 1995 sampai 2000.
Selain susu dan produk susu, Parmalat juga memproduksi jus buah yang dipasarkan dengan merek Lactis, Santal, Malù, dan Kyr. Parmalat beroperasi di seluruh dunia termasuk 140 pusat produksi yang memperkerjakan lebih dari 36,000 karyawan. Saham Parmalat diperdagangkan di Milan Stock Exchange.
Parmalat didirikan oleh Calisto Tanzi di tahun 1961, seorang mahasiswa drop out-membuka pusat pasteurisasi di Parma. Empat dekade berikut, parmalat berkembang menjadi perusahaan multinasional dan membuat diversifikasi produk ke susu, produk susu, minuman, bakeri, dan produk lain di tahun 80-an. Penawaran saham pertama (IPO) ke Milan Stock Exchange di tahun 1990 dan sejak tahun itu Parmalat terus berekspansi.
Ekspansi dilakukan secara agresif ke 30 negara. Parmalat juga memiliki dua klub sepak bola. S.E. Palmeiras dan Parma A.C. yang berlaga di Serie A, Parmatour yang telah bangkrut dan dijual, serta stasiun TV Odeon yang juga telah dijual.. Klub Serie-A Parma A.C, S.E. Palmeiras.
Tahun 1997, Parmalat masuk ke pasar finansial dunia dengan melakukan beberapa akuisisi dengan utang-termasuk diantaranya Western Hemisphere. Tahun 2001 banyak divisi mengalami kerugian.
Bulan Februari 2003, CFO Fausto Tonna menerbitkan obligasi senilai 500 juta Euro. Hal ini mengejutkan para pelaku pasar sekaligus CEO-nya Calisto Tanzi. Tanzi kemudian memecat Tonna dan menggantinya dengan Alberto Ferraris.
Dalam wawancaranya dengan majalah Time, Ferraris dikejutkan dengan banyak hal, bahwa meski dengan posisi CFO, ia tidak memiliki akses ke sejumlah data keuangan yang dipegang oleh Chief Accounting Officer Luciano Del Soldato. Ferraris curiga, utang Parmalat lebih besar dari tercantum di laporan keuangan.
Krisis Parmalat mengemuka ke publik saat sejumlah pertanyaan dilontarkan seputar transaksi reksadana Epicurum-sebuah perusahaan asal Cayman yang menyebabkan Parmalat terjerembab. Ferraris mengundurkan diri kurang dari seminggu kemudian dan digantikan oleh Del Soldato.
Pada bulan Desember, Del Soldato mengundurkan diri, setelah tak mampu mendapatkan dana dari Epicruum untuk membayar utang dan obligasi yang telah jatuh tempo. Enrico Bondi dipanggil untuk menyelamatkan Parmalat. Tanzi mengundurkan diri dari posisi chairman dan CEO. Bank kreditur Parmalat, Bank of America kemudian mengeluarkan dokumen yang menunjukkan bahwa akun bank Bonlat senilai 3.95 milyar Euro adalah palsu. Perdana Menteri Silvio Berlusconi memulai penyelidikan atas penipuan itu dan menunjuk Bondi untuk menyelamatkan Parmalat. Ratusan dari ribuan investor kehilangan uang mereka dan tak mungkin kembali. Parmalat resmi bangkrut. Beruntung pemerintah Italia masih menggunakan aksi legal ‘commisariamento’ untuk menyelamatkan merek Parmalat.
Diluar segala karut marut di atas, Parmalat mensponsori banyak event olah raga. Pedro Diniz mengendarai Forti di tahun 1995, Niki Lauda di tahun 1976 di German Grand Prix. Selain di Forti, logo Parmalat bertebaran di Arrows, Ligier, San Sauber dari tahun 1995 sampai 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar